JAKARTA|Lensahukum.com-Massa Asosiasi pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat Rabu (31/01/2024).
Ini untuk membahas terkait tuntutan Apdesi yang berisi percepatan pengesahan revisi Undang-undang (UU) Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Aksi tersebut memanas, setelah sejumlah massa rusuh dengan cara membakar spanduk dan melempar batu ke dalam gedung DPR.
Ratusan kepala desa melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Parlemen Senayan, Rabu (31/01/2024). Massa menuntut perpanjangan masa jabatan dari enam tahun menjadi sembilan tahun.
Menurut Made Sunandre Selaku Ketua Forum Kepala Desa Semendawai Timur “Kami hadir disini bersama Forum Kades OKU Timur untuk mendesak pemerintah untuk mengesahkan Revisi UU Desa untuk massa jabatan menjadi 9 Tahun karna menurut kami Kalau enam tahun itu belum bisa membangun desa dengan baik, karna ketika kepala desa belum selesai sudah ada pencalonan lagi. Kepala desa juga menuntut haknya sama seperti instansi instansi yang lain, ketika kita mencalonkan diri sebagai anggota legislatif atau apa bisa cuti,”ungkapnya seorang kepala desa asal Burnai Jaya , Semendawai Timur,OKU Timur Sumsel
Firmansyah Kepala Desa (Kades) Tulung Harapan, Semendawai Timur OKU Timur SUMSEl yang turut berdemonstrasi Juga mengungkapkan alasan para kades menuntut masa jabatan dari yang tadinya 6 tahun menjadi 9 tahun.“Karena memang 6 tahun ini sangat kurang dengan kondisi perpolitikan yang masih memanas dimasyarakat Desa . Ketika 6 tahun pun pembangunan belum terselesaikan dengan tuntas,
Firmansyah pun berharap, dengan masa jabatan sebagai kades diperpanjang jadi 9 tahun, persaingan politik akan berkurang.
Persaingan politik yang dimaksud yakni pihak-pihak yang tadinya bekerja sama dengan kepala desa malah jadi tidak mau bekerja sama ketika sudah mendekati masa pergantian kepala desa.
“Jadi harapan kami, dengan waktu yang cukup lama ini, kami bisa melakukan konsultasi dan meminta kerja sama dan bisa menyatukan seluruh tim Masyarakat yang masih terkotak-kotak saat pilkades. Karena memang desa ini harus dibangun dengan kebersamaan. Tanpa adanya kebersamaan, desa tidak akan maju,” kata firman.
Aksi Apdesi telah digelar sejak pukul 09.00 WIB, Demo hampir bentrok demgan kepolisian bahkan sempat menggelar aksi bakar ban dan beberapa baju seragam putih coklat mereka sendiri di depan gerbang DPR Sementara ketua DPR RI puan maharani tidak ada di tempat Aksi akan terus berjanjut sampai tintutan Apdesi Diterima.*