PALEMBANG-Lensahukum.com-Bagian Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya gelar Yudisium ke-76 tahun 2023. Peserta yudisium merupakan Sarjana Keperawatan (S.Kep) dan Ners (Ns) dengan total 52 mahasiswa/i (27/11). Bagian Keperawatan yang terletak di Universitas Sriwijaya Ogan Ilir merupakan salah satu yang terbaik dan bergengsi di Pulau Sumatera.
Sosok M. Akib Aliruddin mulai dikenal sejak dia mewakili berpidato dihadapan para yudisium lainnya. Bagaimana tidak inovatif dan menginspriasi, mahasiswa ini melakukan pengembangan prototipe tempat tidur sebagai media praktikum terapi oksigen dengan memanfaatkan potensi udara. Prototipe tersebut diberi nama Air Bed Contained atau disingkat ABC. Penelitian tersebut dapat dilihat melalui https://repository.unsri.ac.id/id/eprint/128178
Pada Pidato Yudisium, Akib mengangkat isu tentang potensi ners dimasa depan dan tak lupa melihat sejarah. Akib dalam pidatonya mengucapkan Hari Guru Nasional, karena masih dalam momentum Hari Guru. Lalu teringat tentang tokoh pendidikan Indonesia, Mas Soewardi Soerjaningrat atau dikenal luas dengan nama Ki Hadjar Dewantara dengan tiga rumusan semboyan, yaitu: Ing Ngarso Sung Tulodo (Didepan kita sebagai teladan), Ing Madya Mangun Karso (Ditengah-tengah membangunkan semangat), dan Tut Wuri Handayani (Dibelakang memberikan dorongan).
Selain itu menambahkan “Saya berjanji dengan saya sendiri bahwa saya akan selalu menerapkan ilmu yang saya peroleh dan berkontribusi untuk warga negara (masyarakat) dan negara. Saya mengajak kita semua untuk berjanji tidak akan berhenti untuk melompat tinggi dan memberikan dampak pada dunia, dampak pada Indonesia dan dampak pada sekitar kita melalui ilmu keperawatan dan kesehatan. Mari kita lihat dunia kesehatan ini secara dinamis dan keilmuan yang dinamis juga, apabila dari kita diberi ruang maupun potensi diberi ruang dan tidak siap. Maka akan muncul hal baru, berbenahlah terus!”
Dalam wawancara terpisah, M. Akib Aliruddin mengingatkan mengenai tiga hal yang hanya dimiliki dan terjadi di Indonesia. Pertama, Bonus Demografi. “Faktanya data sensus penduduk tahun 2020 tertuliskan 70,72% adalah angka penduduk produktif (15 tahun – 64 tahun). Pada puncaknya Tahun 2030-an. Kedua, 100 Tahun Sumpah Pemuda pada tahun 2028. Peristiwa 1928 merupakan pacuan dan klaim-an anak muda terhadap Indonesia. Mendapatkan 3 Hasil dari pertemuan pemuda daerah. Hasil tersebut adalah Tanah Indonesia, Bangsa Indonesia, Bahasa Indonesia. Ketiga, 100 Tahun Indonesia pada tahun 2045. Visi Indonesia 2045 yaitu Berdaulat, Maju, Adil dan Makmur di implementasikan melalui 4 pilar pembangunan Indonesia 2045”.
1) Pembangunan Manusia dan Penguasaan IPTEK,
2) Pembangunan Ekonomi yang berkelanjutan
3) Pemerataan Pembangunan,
4) Pemantapan Ketahanan Nasional dan Tata Kelola Kepemerintahan.
“Momentum tersebut sangat disayangkan apabila berjalan begitu saja tanpa adanya perhatian khusus, oleh karena itu kami para ners muda (sebutan perawat di Indonesia) juga ikut serta dalam memikirkan hal tersebut. Ners memiliki peran sentral dalam pembangunan Indonesia khususnya pada koridor kesehatan”, tutupnya.(YVP)